Dapatkan Aplikasinya
DOWNLOAD SEKARANG
QR Code App Watsons
  • google-play.png
  • app-store.png
Temukan Toko Kami Blog
Layanan Watsons
0
TAS SAYA
Share

Semenjak pandemi Covid-19 berlangsung, menjaga diri dari kuman dan bakteri sudah menjadi keseharian yang tidak boleh luput dari perhatian. Agar potensi penyebaran virus semakin kecil, berbagai upaya penjagaan dilakukan semaksimal mungkin. Hal tersebut membuat penggunaan antiseptik dan disinfektan menjadi semakin meningkat. Antiseptik dan disinfektan sering kali dilihat sebagai produk serupa karena keduanya sama-sama memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri dan kuman. Akan tetapi, pada kenyataannya, terdapat beberapa perbedaan mendasar di antara keduanya. Simak pembahasan mengenai perbedaan antiseptik dan disinfektan berikut ini agar kamu semakin paham dan tidak keliru dalam menggunakan keduanya.

Apa itu antiseptik?

Antiseptik adalah sebuah zat yang memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme, baik itu berupa bakteri, virus, pun jamur pada permukaan tubuh manusia. Antiseptik dapat digunakan secara aman pada permukaan kulit agar terhindar dari kuman dan bakteri. 

Apa itu disinfektan?

Serupa seperti antiseptik, disinfektan adalah zat kimia yang memiliki kemampuan untuk membersihkan dan membunuh kuman. Namun, pemakaiannya dibatasi hanya pada benda mati. Berbeda dengan antiseptik, disinfektan tidak dapat diaplikasikan pada kulit karena memiliki potensi tinggi untuk menimbulkan iritasi.

Perbedaan antiseptik dan disinfektan

Meski sama-sama memiliki kemampuan untuk membunuh virus, tetap ada perbedaan antiseptik dan disinfektan. Perbedaan tersebut penting untuk diketahui agar kamu dapat menggunakannya sesuai kebutuhan, sehingga tidak memberikan dampak karena penggunaan yang keliru.

1. Kandungan

Perbedaan antiseptik dan disinfektan yang pertama dapat dilihat dari segi kandungan yang terdapat di antara keduanya. Di dalam antiseptik dan disinfektan sama-sama terkandung biosida. Biosida sendiri merupakan suatu bahan aktif yang sering dipakai untuk membunuh kuman dan bakteri.

Meskipun sama-sama mengandung biosida, antiseptik dan disinfektan memiliki perbedaan biosida dari segi kadar kandungannya. Kandungan biosida dalam disinfektan cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang terkandung dalam antiseptik. Hal tersebutlah yang kemudian membuat disinfektan hanya bisa diaplikasikan pada benda mati.

2. Fungsi dan tujuan pemakaian

Jika dilihat dari fungsinya, perbedaan antiseptik dan disinfektan cukup jelas. Antiseptik berfungsi untuk membunuh sekaligus menghancurkan mikroorganisme pada jaringan yang hidup. Sedangkan, untuk disinfektan sendiri fungsinya adalah untuk mengurangi pertumbuhan kuman  yang ada di permukaan benda. Dengan kata lain, antiseptik berfungsi untuk membunuh kuman secara tuntas, sedangkan disinfektan fungsinya sekadar untuk mengurangi kuman.

Kemudian, dari segi tujuan, cairan antiseptik bisanya bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi yang timbul karena kuman. Sementara, tujuan dari disinfektan adalah membersihkan area yang berpotensi menjadi tempat menularnya kuman.

3. Contoh penggunaan

Dari segi contoh penggunaan, perbedaan antiseptik dan disinfektan adalah sebagai berikut. Antiseptik biasanya dimanfaatkan sebagai cairan pembersih luka dan dapat dipakai untuk merawat jenis luka jatuh maupun luka bakar. Dengan kata lain, antiseptik dapat digunakan secara langsung pada kulit manusia karena bermanfaat untuk membersihkan luka sekaligus meminimalisir infeksi.

Sedangkan, untuk disinfektan sendiri, contoh penggunaannya adalah untuk membersihkan serta mensterilkan benda atau permukaan agar terhindar dari virus maupun kuman. Dengan kata lain, penggunaan disinfektan adalah untuk benda mati, bukan untuk tubuh manusia.

4. Efek pemakaian

Perbedaan lain antara antiseptik dan disinfektan dapat dilihat melalui efek yang muncul selepas pemakaiannya. Penggunaan antiseptik dapat memberikan efek seperti timbulnya rasa mual, sakit kepala, iritasi, diskolorasi kulit, dan lainnya. Jika digunakan secara berlebihan, antiseptik dapat menyebabkan iritasi. 

Sementara itu, disinfektan sebaiknya tidak bersentuhan dengan kulit sama sekali. Disinfektan hanya boleh disemprotkan pada benda-benda mati saja. Meski kandungan di dalamnya serupa dengan antiseptik, kadar alkohol dan zat kimia lain di dalam disinfektan jauh lebih tinggi. Hal ini yang berisiko membahayakan kesehatanmu. Kemudian, efek pemakaian yang ditimbulkan bisa termasuk iritasi kulit dan mata hingga gangguan pernapasan.

Agar dapat terhindar dari kuman dan penyebaran penyakit mematikan, kamu perlu membekali diri dengan antiseptik dan disinfektan, terutama di tengah pandemi Covid-19 ini. Kamu bisa mendapatkan berbagai produk antiseptik dan disinfektan yang kamu butuhkan melalui Watsons Indonesia, ya!

Produk-produk rekomendasi untukmu

Previous

7 Cara Menghilangkan Mata Panda secara Ampuh

Next

Belanja Nyaman Aneka Produk Kesehatan di Watsons Sapphire Bekasi

Related Topics
Share