Get the App
DOWNLOAD NOW
QR Code App Watsons
  • google-play.png
  • app-store.png
Find a Store Blog
Watsons Services
0
MY BAG
Share

Watsons Indonesia – Bekas jerawat menjadi masalah baru setelah jerawat sembuh. Makeup memang dapat membantu menutupi bekas jerawat tersebut, namun tidak secara permanen. Lalu, apa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghilangkan bekas jerawat? Berikut informasi lengkap yang perlu kamu ketahui tentang bekas jerawat, mulai dari penyebab, jenis, dan metode pengobatannya.

Jenis-jenis Bekas Jerawat

Ada tiga jenis utama bekas jerawat, yaitu: (1) Hiperpigmentasi pasca inflamasi, (2) Bekas luka atropik, dan (3) Bekas luka hipertropik. Bagaimana cara mengenali jenis-jenis bekas jerawat tersebut? Kamu bisa melihat gambar berikut ini.

(1) Hiperpigmentasi pasca inflamasi

Tampilan hiperpigmentasi pasca inflamasi umumnya tampak gelap,  berwarna cokelat, merah, atau ungu. Hiperpigmentasi pasca inflamasi sendiri disebabkan oleh terlalu banyaknya melanin yang diproduksi selama penyembuhan.

Bagaimana mencegah pembentukan hiperpigmentasi pasca inflamasi? Kamu harus mengoleskan tabir surya dengan spektrum luas dan bebas minyak secara teratur untuk melindungi kulit dan menghindari paparan sinar matahari.

Untuk perawatan, kamu bisa menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung Retinol atau AHA untuk mengeksfoliasi kulit secara lembut. Kamu juga bisa menggunakan produk perawatan kulit Vitamin C dan E untuk mengurangi pigmentasi dan mencerahkan kulit.

Perubahan warna pasca-inflamasi dapat memudar seiring waktu. Biasanya perlu waktu beberapa bulan untuk mengembalikan kondisi kulit seperti sedia kala.

(2) Bekas luka atropik

Bekas luka atropik adalah bekas luka datar atau tipis yang mencakup bekas luka bergulir – berbentuk lekukan luas dengan tepi miring; bekas luka kompres es – bekas luka yang dalam, sempit, dan berlubang; bekas luka boxcar – lekukan yang luas dengan tepi yang jelas. Jenis bekas jerawat satu ini disebabkan oleh kurangnya kolagen yang diproduksi selama penyembuhan jerawat.

Kamu bisa mengaplikasikan produk perawatan kulit yang mengandung Retinol dan AHA untuk dermabrasi atau Vitamin C dan E untuk meningkatkan produksi kolagen. Jika kondisinya parah, kamu dapat melakukan perawatan kulit di klinik kecantikan seperti tusuk jarum kulit atau pelapisan ulang laser.

(3) Bekas luka hipertropik

Tampilan bekas luka hipertrofik bisa berupa keloid, kulit terangkat, dan bekas luka mengeras. Jenis bekas jerawat satu ini disebabkan oleh terlalu banyaknya kolagen yang diproduksi selama penyembuhan jerawat.

Prosedur bedah menjadi solusi paling efektif untuk mengobati bekas luka hipertrofik. Steroid topikal yang kuat dan pembalut gel silikon biasanya akan digunakan. Suntikan steroid intralesi, cryotherapy, dan revisi bedah juga dapat memperbaiki kondisi kulit.

Sayangnya, bekas luka hipertropik dan keloid sangat rentan untuk muncul kembali, bahkan setelah prosedur bedah yang awalnya tampak berhasil.

Previous

Bagaimana Cara Mencerahkan Kulit Tubuh?

Next

Krim Penghilang Bulu Terbaik

Related Topics
Share